Senin, 31 Oktober 2011

Buat yg (pernah) patah hati...ada yg bagus dr Om Mario Teguh...:)



Engkau yang cintanya tak berbalas,
kudengar senandung lirihmu …

Aku melihatmu berjalan dengan dia yang bukan aku,
bertaut jemari dalam senyum dan tawa kecil yang menyayat hatiku.

Aku berharap itu aku …,
yang bergetar hatinya karena sentuhan jemarimu yang anggun.

Ooh .. betapa aku berharap itu terjadi.

Aku melihatnya bergelayut manja dan bersender lembut ke tubuhmu yang damai dan wangi.

Aku berharap itu aku …,
yang luruh hatinya dalam syahdu karena menghirup udara beraroma kesurgaan yang mengitarimu.

Ooh … betapa aku berharap itu terjadi.

Aku melihatmu merapihkan rambutnya sambil membisikkan rencana keindahan penyatuan jiwamu dengannya.

Aku berharap itu aku …,
yang menggenang matanya dengan air mata haru, karena keindahan dari janji pernikahan yang jujur dan setia.

Ooh … betapa aku berharap itu terjadi.

Tuhanku Yang Maha Lembut,

Temukanlah aku dengan belahan jiwaku,
yang mengobati pedihnya cinta yang terabaikan ini,
yang mengisi palung kehidupanku yang dalam dan kosong karena kesendirian yang sunyi ini.

Aku berharap itu aku …,
yang berbahagia dalam pernikahan yang memanjakanku dalam kemesraan dan kesetiaan.

Wahai Yang Maha Cinta,

Ooh … betapa aku berharap itu terjadi.

Aamiin

Sabtu, 29 Oktober 2011

Jangan Lupakan Orang-Orang Terkasih Anda...


Sebutlah namanya Bagus, seorang bocah berusia 4 tahun yang hidup bersama ibunya yg sehari2nya hanya sebagai ibu rumah tangga. Bukan, bukannya dia tidak memiliki ayah. Dia memiliki keluarga yang utuh, dan bisa dikatakan 'sempurna' malah, karena tak sedikitpun mengalami kekurangan finansial. Ayahnya seorang trainer terkenal yang punya jam terbang tinggi keluar negri untuk menyabet bebrapa training/up grading 2 perusahaan sekaligus.
Suatu hari sang ayah pulang lebih sore dr biasanya. Bagus masih terjaga saat itui. Melihat sang ayah pulang,langsung si bocah mungil ini menghambur ke pelukan ayahnya. Meski letih, sang ayah menyambut juga pelukan anak kesayangannya itu. Kemudian tangan kecilnya menarik-narik baju ayahnya yg masih basah oleh keringat. "Ayah...berapa gaji ayah sehari??"
Meski keheranan, dijawab juga pertanyaan lugu putranya itu,"kira2...kalau dihitung per-jam, ayah bisa digaji 500ribu sejam"
"kalau bgitu, aq pinjam uang ayah 50 rb",lanjut Bagus.
"hei,untuk apa? ini kan sudah malam. Sudah,jangan macam2..."hardiknya kesal.
"Ayolaah, ayahhh..."rengek si Bagus.
"Sudah ayah bilang ga usah. Ayah capek tahu!" akhirnya dikibaskan juga tangan mungil BAgus.
Bagus menangis, berlari ke kamarnya. Karena mrasa bersalah, sang ayah menyusul untuk menenangkannya...
Sambil mengusap kepala anknya,"Emang buat apa sie, bagus pinjam uang ayah?"
"Hiks...bagus cuma mw beli waktu ayah...Kata Bunda waktu ayah sangat berharga, tapi Bagus cuma maw ngajak ayah maen ular tangga Bagus yang baru, cuma setengah jam aj...Lagian tabungan Bagus cuma ada 200rb, jadi Bagus mau pinjam uang ayah 50 rb, nanti klo bagus sudah punya uang,bagus kembaliin dehh.."jawabnya polos diselingi isak tangis.
Bagai tertusuk sembilu, ucapan polos anaknya telah menohok ulu hatinya yg terdalam. "Bagus nggak perlu beli waktu ayah, besok ayah cuti untuk nemenin Bagus main seharian... Maafkan Ayah,nak..."

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sedikit kisah, sengaja saya bagi kepada teman2 yng sudah menyerahkan ikrarnya untuk berbakti pada da'wah. melalui berbagai wajihah, qt memang terikat berbagai agenda yang menyibukkan. Tapi jangan sampai melupakan peran qt terhadap orang terdekat, keluarga yang qt sayangi, dan selalu menantikan kehadiran qt...
semoga bisa tawazun dalam menjalankan berbagai akytivitas dan peran di kampus, di masyarakat, di tengah2 umat. Namun jangan lupa, qt juga mempunyai peran sebagai kakak, adik, dan juga anak yang selalu dinantikan baktinya...

**)untuk Ndull-q sayang...
maaf belum bisa selalu memenuhi undanganmu untuk pulang. InsyaAllah segera diagendakan, khusus untuk nemenin km kmna2...:)

*Curhatan seorang kakak yang kengen adik, dan keluarganya*

Senin, 24 Oktober 2011

Untukmu, yang Merasa Hidup Ini Begitu Tak Adil


Untuk Anda yang pernah mengatakan bahwa hidup ini begitu tak adil bagimu. Istighfarlah, krn bukankah itu sama dengan Anda menghakimi bahwa Allah juga begitu??

Sering saya dengar orang bilang, “hidup itu kadang gak adil, walaupun begitu…..”. Sebenernya, saya sedikit sebal mendengar kata-kata ini. Kenapa? Karena sepertinya secara gak langsung mengatakan bahwa Tuhan itu juga kadang gak adil. Koq bisa? Tentu saja. Siapa sih pencipta kehidupan ini? Tuhan kan? Kalo apa yang diciptakan itu kadang gak adil, berarti sama juga donk dengan yang menciptakan. Ciptaan, sedikit banyak juga “menggambarkan” penciptanya,kan?

Mungkin ada yang marah mendengar komentar saya di atas. Tapi, jujur, saya sebel. Dan, yah, sedikit banyak , saya merasa kata-kata itu adalah pembenaran, sekaligus penghiburan. “hidup kadang gak adil”, itu adalah ungkapan “emosi” kita karena melihat “ketidakadilan kehidupan”(itu adalah pendapat menurut kita), sedangkan kata-kata,”walaupun begitu….”, itu adalah penghiburan atas ketidakadilan yang kita rasakan, agar kita dapat terus maju.

Tapi, bukankah dengan begitu, kita secara gak langsung jadi meragukan keadilan Tuhan? Pada suatu titik, bisa jadi karena pemikiran seperti itu, kita justru “marah” kepada Tuhan. Karena terus memaksakan pemikiran seperti itu, namun kenyataannya selalu kembali pada hal yang sama. Pun, jika tidak “marah”, seringkali kita jadi menutup hati dan mata kita atas segala realitas yang ada.

Selama ini, kita seringkali mendefinisikan adil sebagai sama rata. Sesuatu dikatakan adil, jika sama-sama memiliki…..Padahal, seperti kita tahu, sudah menjadi sunnatullahNya/kodratNya manusia itu berbeda. Berbeda dalam kepribadian, kondisi, ataupun fisik. Jika manusia tercipta dalam kondisi yang sama, apakah itu bisa dikatakan manusia? Bukankah kalo’ kaya’ gitu jadinya sama dengan barang-barang pabrikan ciptaan manusia, yang diciptakan dalam kondisi yang sama, dan hasil yang sama?

Apakah kita mau memiliki kualitas yang sama dengan barang-barang pabrikan itu? Lalu, jika itu terjadi, bagaimanakah dengan kelebihan yang dimiliki manusia dengan keberagaman yang mereka miliki (dibahas lebih lanjut di lain posting). Benarkan keadilan itu sesuatu yang justru membuat kita tidak istimewa? Lalu, yang perlu ditanyakan kembali, benarkah yang itu yang dinamakan keadilan? Sama rata? Jika tidak, lalu apakah itu keadilan?

Menurut saya, keadilan itu, ada pada sunnatullahNya, hukum Tuhan, atau kadang ada yang menyebutnya hukum alam. Apa maksudnya? Dengan adanya sunnatullah, kita dapat hidup secara adil.

Misalnya saja :

Dengan berbagai sunnatullah yang telah Ia atur, manusia yang awalnya merasa kering akan kasih sayang dan cinta, mendapatkan kesempatan yang sama untuk merasakan hal yg sama dengan manusia pada umumnya. Pun ketika seseorang merasakan patah hati, yang bisa membuat mata menjadi gelap dan tak mampu melihat secercah cahaya harapan dari sang mentari pagi, Andai saja ia mau membuka hati, banyak tangan kan terulur untuknya, mungkin bukan dr org yg dikehendakinya, tp kadang hal itu datang dr org2 yg tak pernah ia kira sebelumnya.

Sama halnya dengan orang yang memiliki keterbatasan. Apapun keterbatasan yang mereka miliki, itu bukan halangan bagi mereka untuk hidup bahagia dan sukses. Asalkan mereka menjalankan sunnatullahNya. Bahkan bisa jadi kebahagiaan mereka mungkin “lebih” dari orang yang tampak sempurna dari penglihatan manusia.

Adil bukan?Setiap orang mendapatkan hal yang setimpal untuk perbuatan mereka. Setiap orang memiliki kesempatan untuk meraih keinginannya. Setiap orang pasti akan mendapat konsekuensi dari setiap perbuatan mereka. Tersedia begitu banyak jalan buat kita. Tinggal bagaimana kita memilih dan menjalankan konsekuensinya.

Keadilan, bukan terletak pada kondisi yang terlihat, tetapi dari “jalan-jalan” yang kita pilih dan “pengorbanan” untuk mencapainya, dari kesempatan dan potensi yang terbuka untuk mencapai “kesuksesan”. Sekalipun, ia gak mencapainya dalam satu waktu, tetapi bukan berarti ia gak akan bisa mencapai tujuannya. Bahkan, ia mendapatkan “pelajaran hidup” sebagai gantinya, sebagai bekal untuk “kesuksesan” yang akan diraihnya kelak.

Tiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk meraih berbagai hal, untuk mengembangkan dirinya. Tidak peduli bagaimanapun kondisi awal dirinya. Asalkan apa yang kita pilih, memang sesuai dengan tujuan kita, dan apa yang kita lakukan memang sesuai dengan tujuan dan pilihan kita. Jika yang kita pilih itu positif, ya akan mengarah pada hal yang positif, jika negatif ya akan mengarah kepada hal yang negatif pula.

Justru, saat Tuhan menciptakan semua dalam keadaan sama rata, tidak akan dunia yang sesempurna dan seluar biasa ini untuk ditinggali. Kita tidak seharusnya menyalahkan keadaan atas segala yang terjadi, tapi seharusnya, kitalah yang mengubahnya. Kita lah yang dititipkan kemampuan untuk itu, oleh Tuhan. Yang diberi tanggung jawab untuk mengubahnya bukan Tuhan, tetapi kita. Kita semua, bersama, sebagai manusia. Bukan sebagai satu suku, agama, ras, atau yang lainnya.Tetapi sebagai manusia.
Seperti halnya manusia yang merupakan makhluk sosial, begitu pula dengan sunnatullah antar manusia akan saling berhubungan, dan membawa pada konsekuensi tersendiri.

Jangan pernah menyalahkan kehidupan atas apa yang telah terjadi. Kita manusia, yang diberkahi dengan “perlengkapan canggih” untuk “mengupgrade” kehidupan. Jika seandainya terdapat sesuatu yang tidak seharusnya, itu berarti adalah kesempatan kita untuk mengubahnya. Merupakan keputusan kita, untuk menjadikan kehidupan kita bahagia atau bukan. Merupakan keputusan kita, untuk menjalankan sunnatullahNya atau tidak. Kita gak akan rugi sama sekali dengan menjalankannya, justru banyak untung yang akan kita dapatkan.
“Tuhan gak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai kaum itu mengubahnya sendiri” => Tuhan sudah memberikan bekal freewill, dan berbagai hal lain (yang gak bisa terhitung jumlahnya) pada kita untuk melakukannya. Masihkah kita merasa itu gak adil? Masihkah kita bermanja pada Tuhan kita, dan protes sana-sini? Tuhan pun menciptakan kita, bukan agar kita jadi seenaknya sendiri. Akan selalu ada akibat karena ada sebab, itu yang “diajarkan” Tuhan pada kita, melalui sunnatullah-sunnatullahNya. Agar kita selalu belajar dan belajar menjadi lebih baik.

>>jangan selalu merasa, ketika Tuhan menimpakan himpitan besar pada kita, Dia 'hanya' ingin menguji kesetiaan kita, dengan seolah2 meninggalkan kita. Bukan Tuhan yang menjauhi kita, Dia justru memberi kita kesempatan untuk kembali ke dekapanNya. Kita yang selama ini mungkin lupa untuk senantiasa mendekatiNya. Lupa kepada siapa seharusnya menyandarkan segala sesuatuNya.

Allah begitu sayang pada kita...

Minggu, 23 Oktober 2011

Ketika Cinta Tak Dapat Bersatu

>> repost dari blog seorang ikhwah...mencoba mengirim pesan, S.O.S untuk saudaraq yang patah hatinya. Ingin rasanya mulut ini berkata, menghibur hatinya, mengingatkannya pada kebenaran dan kesabaran. Ah, tapi mungkin hanya doa yang mampu terpanjatkan, krn emosi dan amarah tlah menutup jalan pikirannya. Tak apa, smoga tulisan ini mampu menggugah batinnya, bahwa di dunia ini tak hanya ada satu cinta...
Ini, untukmu..saudaraQ...



Saudaraku..
Ketika kita sudah menyempurnakan Ikhtiar..
Dengan Niat menjaga kesucian diri dari dosa.
Menjaga kesucian pandangan..
Bahkan sampai dengan proses Ta’aruf yang Terjaga..
Ketika kita juga sudah berdoa setiap hari..
Sholat Istikharah sampai meneteskan airmata bercucuran..
Dan sepertinya Dialah yang terbaik buat kita..
Dialah yang akan menjadi pendamping hidup kita..

Namun…
Ternyata dirinya tidak bersedia menerima kita..
Ternyata dirinya menolak cinta kita..
Oh My God.:(
Dunia sepertinya mau Kiamat..
Hati teriris-iris…diri jadi melankolis……^_^

Saudaraku..
Memang Alangkah bahagianya jika cinta yang hendak kita bingkai
dalam nuansa indah PERNIKAHAN, mendapatkan Sapaan lembut..
Sambutan hangat serta Sunggingan senyum dari dia yg kita dambakan.
Namun betapa nestapanya ketika CINTA TULUS yang kita ungkapkan..
ternyata harus BERTEPUK SEBELAH TANGAN..
Cinta Memang Tak Harus Memiliki..
Mungkin kita sering mendengar ungkapan itu..
Mudah diucapkan..
Tapi kenyataannya..
Sulit dilaksanakan..

Saudaraku..
Janganlah bersedih
Yakinilah bahwasanya kegagalan cinta yang kita alami.
Tertolaknya cinta yang kita ajukan..
Sudah dirancang,dan ditulis sedemikian rupa oleh Allah..
Semuanya ada hikmahnya saudaraku..

Saudaraku..
Yakinlah bahwa Allah pasti akan memilihkan yang terbaik buat kita.
Jika kita ditolak saat ini..
Berarti Allah sudah menyiapkan buat kita yang lebih baik..
Dari yang Sekarang Menolak kita..

Saudaraku..
Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah..
Allah ingin menguji kita ,seberapa besar kita terhadap komitmen pernikahan..
Allah ingin lebih mendewasakan kita dan memantapkan kepribadian kita dalam menghadapi kegagalan..

Saudaraku..
Kita mungkin kecewa,frustasi,trauma,sedih serta kehilangan semangat..
Tapi jangan sampai Rasa SEDIHMU itu..memakan hari-harimu..
Ketika engkau terlalu larut dalam kesedihan.
Maka dirimu akan menjadi lemah..
Ya..lemah dalam beribadah..malas dalam bekerja..
Menggiringmu untuk berburuk sangka terhadap Allah..
Dan Syetan akan menggunakan perangkapnya untuk menipumu..
Sehingga gaya hidup kamu bisa menjadi bebas..tak ada aturan

Saudaraku..
Dijamin hari-harimu TIDAK AKAN BAHAGIA..selama engkau LARUT DALAM KESEDIHAN..
Dunia tak selebar daun kelor..(kata orang dulu ^_^)
Apa kamu tak tahu bahwa dunia ini begitu luas..
Bertebaranlah dibumi Allah yang Luas..
Jodohmu bisa saja ada diseberang Pulau..
Dilain Kota..dilain Provinsi..
tapi bisa juga dekat Rumahmu..
Carilah dengan Jalan yang diridhoi oleh-Nya

Seperti kata Imam Hasan Al Banna
“Mimpimu hari ini adalah kenyataan esok hari,Kenyataan hari ini adalah mimpimu hari kemarin”
Raihlah mimpimu …
Yakinlah Saudaraku Harapan itu Masih Ada,
Carilah Gantinya dengan menjaga Niat Saudaraku..
Carilah seseorang yang bisa melabuhkan cintanya kepada Allah
Agar bertambah kekuatan cintamu kepada Allah..
Agar bertambah imanmu ,ketika engkau bersamanya..
Bukan hanya sekedar Melampiaskan Kekecewaan atau Nafsu belaka..
Karena dengan Niat yang Lurus mencari Ridho Allah.
insya Allah akan membawa keberkahan..

Saudaraku..
Sambil kita mencari..
Jangan lupa memperbaiki diri..
Perbaiki kekurangan kita dalam segala hal..
Siapkan dari sisi ruhiyah kita, sisi ekonomi kita, kematangan kita, keilmuan kita
Kalau kita ingin mendapat pasangan yang berkualitas bagus..
Tentunya kita harus berkualitas bagus juga.
“Wanita yang baik-baik..untuk Lelaki yang baik-baik..”
begitulah Allah berfirman dalam (QS ,Surat An-Nuur:26)

Saudaraku..
Cobalah hadapi dengan tersenyum..^_^
Ya..Karena senyuman menghilangkan tegangnya pikiran..
Senyuman itu menggerakkan 17 otot wajah..
Sementara cemberut atau marah membutuhkan tarikan 32 otot wajah(kata seorang dokter)
Tersenyumlah Saudaraku..
Karena senyuman membuat peredaran darah menjadi lebih baik
Karena senyuman membuat hati menjadi lebih ceria..
Karena senyuman warisan Rasulullah.
Karena senyuman adalah sedekah..

Saudaraku..
Jika kita sudah menyikapi kegagalan dengan bijaksana.
Buatlah suatu prestasi indah yang dikenang sejarah
Buatlah dirimu bermanfaat juga buat orang lain..
Buktikanlah..
Bahwa kegagalanmu..malah membuatmu menjadi cambuk..
Cambuk yang akan melejitkan potensi dalam diri..
Membangunkan kita dari tidur lelap.
Membukakan mata hati kita..
Agar lebih arif dan bijak memandang kehidupan.

”TETAPLAH SEMANGAT..YAKINLAH SAUDARAKU..HARAPAN ITU MASIH ADA”

Ibnu AlJauzy:
”Jika anda tidak mampu menangkap hikmah,bukan karena hikmah itu tidak ada,namun semua itu diakibatkan kelemahan daya ingat anda sendiri,Anda kemudian harus tahu bahwa para Rajapun memiliki rahasia yang tidak diketahui setiap orang,Bagaimana mungkin anda dengan segala kelemahan ada akan mengungkap seluruh hikmahnya?”
“Ya Allah,Berilah kami kekuatan dalam menjalani lika-liku kehidupan ini.
Limpahkan belas kasih sayang-Mu kepada kami,sehingga kami bisa mengambil hikmah dalam setiap kejadian yang selalu membawa kebaikan buat kami..”Aamiin Ya Rabb….

Semoga kita bisa mengambil hikmah dalam setiap kejadian.
Semoga bermanfaat…

Jumat, 21 Oktober 2011

ISTIKHARAH yuukk...^^

Based on sebuah cerita, ada seorang ukhty agak sensitif dgn kata ISTIKHARAH.:D. Karena baginya, ia merasa belum perlu melakukannya,weiitss...istikharah buat apa dulu nie?? :p
Makanya saya pengen share ttg urgensi istikharah yg ga melulu membahas ttg yg 'itu-itu aja'..:)

Agak geli juga membayangkan respon orang2 sekitar waktu baca note ini. Pasti ada yg lgsg ber'khusnudzon' sm saya...(*Yahh,klo yg ini diamini aja dehh..:p)

Kalau mendengar kata ISTIKHARAH, pasti pikirannya langsung mengarah pada situasi dimana qt dihadapkan pada dua pilihan. Ya kn? Just in case, pilihan prodi kuliah (biasanya pada adik2 pasca lulus SMA, galau pilihan kuliah), pilihan peminatan (ini tentang tmn2 08 d FKM yg galau topik 'skripsweet' masing2), sampai pada memilih calon pasangan hidup (kalau uda ada yg mngajukan diri,:p).
Sebenernya gni tmn2, seorang sahabat saya berkata, istikharah itu tidak hanya sebatas itu. Bukan hanya ketika qt 'terpaksa' dan bimbang ketika memilih 2 hal atau lebih, tp mnurut blio, istikharah tu sangat dianjurkan Nabi SAW, ketika para sahabatnya itu mengalami kegudahan akan sesuatu, jd tidak melulu soal pilihan.:)

Mahfum Hadis:
Dari Jabir ra., ia berkata: "Nabi pernah mengajarkan kepada kami Istikharah dalam berbagai urusan, seperti mengajarkan sebuah surah dalam Al Quran. Kalau seseorang dari kamu menghendaki sesuatu, maka hendaklah ia solat dua rakaat, kemudian berdoa:
“Ya Allah! Aku mohon pemilihan Mu menerusi pengetahuan Mu dan aku mohon kekuatan Mu menerusi kudrat Mu serta aku minta pada Mu sebahagian dari limpah kurnia Mu yang sangat besar. Sesungguhnya Engkau amat berkuasa sedangkan aku tidak berkuasa, Engkau amat mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan sesungguhnya Engkau amat mengetahui segala yang ghaib. Ya Allah kiranya Engkau mengetahui bahawa perkara ini adalah baik bagiku dalam urusan agama ku juga dalam urusan penghidupan ku serta natijah pada urusan ku, kini dan akan datang, maka tetapkan lah ia bagi ku dan permudahkanlah ia untukku, serta berkatilah daku padanya. Dan kiranya Engkau mengetahui bahawa perkara ini membawa kejahatan kepadaku dalam urusan agamaku, juga dalam urusan penghidupanku dan natijah urusanku, kini dan akan datang, maka elakkanlah ia dariku dan tetapkanlah kebaikan untukku sebagaimana sepatutnya, kemudian jadikanlah daku meredhainya”
(HR Bukhari)

Shalat istikharah dilakukan dalam rangka ingin menjawab kebingungan tentang sebuah pilihan dalam hidup. Jadi, sebenarnya bukan hanya dalam persoalan jodoh saja kita melakukan shalat istikharah, tapi semua hal dalam hidup ini boleh-boleh saja. Ada seorang sahabat Rasulullah yang bahkan hanya untuk menjahit alas kaki yang rusak saja melakukan istikharah.
Maka dari itu,pentingnya Istikharah dalam setiap kegundahan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala tentu saja akan memberikan yang terbaik untuk kita. Karna sesuatu yang kita inginkan belum tentu yang terbaik untuk kita,begitupun sebaliknya,sesuatu yang kita lihat begitu buruk belum tentu buruk di hadapan Allah,bisa jadi dia adalah yang terbaik menurut Allah.
Istikharah tentu adalah hal yang patut kita kerjakan. Meskipun kita takut akan hasilnya,namun istikharah adalah jalan terbaik dari semua jalan,karna kita menyerahkan dan pasrah atas keputusan yang Allah berikan pada kita.

Jangan takut dengan hasil istikharah,karna dengan istikharahlah kita tahu bahwa ada Allah dengan manajemen yang lebih bagus di bandingkan rencana manusia manapun. Jangan lalaikan istikharah,karna dengannya,kita mencoba mengajak Allah turut mengatur pola hidup kita sehingga kita ada dalam genggaman kepasrahan. Dan Allah pasti akan memberikan yang terbaik untuk kita. Yakinlah..Dan jauhkan rasa takutmu.

Wallahu 'alam bisshawwaabb...^^