Sabtu, 29 Oktober 2011

Jangan Lupakan Orang-Orang Terkasih Anda...


Sebutlah namanya Bagus, seorang bocah berusia 4 tahun yang hidup bersama ibunya yg sehari2nya hanya sebagai ibu rumah tangga. Bukan, bukannya dia tidak memiliki ayah. Dia memiliki keluarga yang utuh, dan bisa dikatakan 'sempurna' malah, karena tak sedikitpun mengalami kekurangan finansial. Ayahnya seorang trainer terkenal yang punya jam terbang tinggi keluar negri untuk menyabet bebrapa training/up grading 2 perusahaan sekaligus.
Suatu hari sang ayah pulang lebih sore dr biasanya. Bagus masih terjaga saat itui. Melihat sang ayah pulang,langsung si bocah mungil ini menghambur ke pelukan ayahnya. Meski letih, sang ayah menyambut juga pelukan anak kesayangannya itu. Kemudian tangan kecilnya menarik-narik baju ayahnya yg masih basah oleh keringat. "Ayah...berapa gaji ayah sehari??"
Meski keheranan, dijawab juga pertanyaan lugu putranya itu,"kira2...kalau dihitung per-jam, ayah bisa digaji 500ribu sejam"
"kalau bgitu, aq pinjam uang ayah 50 rb",lanjut Bagus.
"hei,untuk apa? ini kan sudah malam. Sudah,jangan macam2..."hardiknya kesal.
"Ayolaah, ayahhh..."rengek si Bagus.
"Sudah ayah bilang ga usah. Ayah capek tahu!" akhirnya dikibaskan juga tangan mungil BAgus.
Bagus menangis, berlari ke kamarnya. Karena mrasa bersalah, sang ayah menyusul untuk menenangkannya...
Sambil mengusap kepala anknya,"Emang buat apa sie, bagus pinjam uang ayah?"
"Hiks...bagus cuma mw beli waktu ayah...Kata Bunda waktu ayah sangat berharga, tapi Bagus cuma maw ngajak ayah maen ular tangga Bagus yang baru, cuma setengah jam aj...Lagian tabungan Bagus cuma ada 200rb, jadi Bagus mau pinjam uang ayah 50 rb, nanti klo bagus sudah punya uang,bagus kembaliin dehh.."jawabnya polos diselingi isak tangis.
Bagai tertusuk sembilu, ucapan polos anaknya telah menohok ulu hatinya yg terdalam. "Bagus nggak perlu beli waktu ayah, besok ayah cuti untuk nemenin Bagus main seharian... Maafkan Ayah,nak..."

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sedikit kisah, sengaja saya bagi kepada teman2 yng sudah menyerahkan ikrarnya untuk berbakti pada da'wah. melalui berbagai wajihah, qt memang terikat berbagai agenda yang menyibukkan. Tapi jangan sampai melupakan peran qt terhadap orang terdekat, keluarga yang qt sayangi, dan selalu menantikan kehadiran qt...
semoga bisa tawazun dalam menjalankan berbagai akytivitas dan peran di kampus, di masyarakat, di tengah2 umat. Namun jangan lupa, qt juga mempunyai peran sebagai kakak, adik, dan juga anak yang selalu dinantikan baktinya...

**)untuk Ndull-q sayang...
maaf belum bisa selalu memenuhi undanganmu untuk pulang. InsyaAllah segera diagendakan, khusus untuk nemenin km kmna2...:)

*Curhatan seorang kakak yang kengen adik, dan keluarganya*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar