>> 6 Oktober 2010
Kinanti masih tidak percaya dengan apa yang dibacanya. Dilepasnya kacamata minus setengah miliknya. Setelah beberapa kali ia mengucek matanya yang sama sekali tak gatal, ia pasang kembali alat bantu lihat-nya itu. Masih sama. Kinan tidak salah lihat!
Mendadak jantung Kinan berdegup tak karuan. Yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Sudah tak terdefinisikan lagi ritmenya.
Butuh waktu hampir setengah jam untuk meredam degup jantungnya. Ia buka lagi notebook yang ter-sleep karena tingkah groginya.
Ragu, ia mengaktifkan lagi akun facebooknya. Ekor matanya melirik chat-room yang belakangan secara tak sadar selalu ia tunggu ke'aktif'annya. Humm, offline.
Kinan memutuskan untuk segera mengakhiri malamnya. Shut down. Ia sidah berbaring dengan muka tertutup selimut tebal itu, seolah malu kalau cicak mengetahui wajah merahnya.
Kemudian ia memastikan, malam ini Kinan bakalan susah tidur!
Kinanti masih tidak percaya dengan apa yang dibacanya. Dilepasnya kacamata minus setengah miliknya. Setelah beberapa kali ia mengucek matanya yang sama sekali tak gatal, ia pasang kembali alat bantu lihat-nya itu. Masih sama. Kinan tidak salah lihat!
Ingin sekali ngomong sebenarnya. But how??
OK. Saya tunggu, Kalo beneran mau cerita
OK. saya akan katakan saja. Dgn sgala konsekwensinya. I'm not sure. Ga yakin. It feels weird. A little bit
What 'it' about?
I think I started to feel that we are more than just friend, Al. All the jokes, all the conversations empowering each other. It's all feels different to me. Sorry to say. Mudah-mudahan kamu mengerti maksud perkataan saya. You are 'special' (*sambil nutup muka pake bantal). Sorry, Sorry, I'm so sorry...
Mendadak jantung Kinan berdegup tak karuan. Yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Sudah tak terdefinisikan lagi ritmenya.
Jujur, saya pusing.
Ya. Saya ngerti. Saya juga. Walaupun ada perasaan 'lega' juga setelah mengatakannya.
Ga ngerti juga mesti gimana.
May I ask you a question? Only simple question. I promised.Mampus! Ini dia. Kinan ga sanggup menjawab apapun kalo benar orang ini menanyakan perasaannya.
Nope. No, untill I'm ready. *Serius. Gemetar tangan saya ngetiknyaSial! kenapa mesti sejujur ini! Kinan mengutuk tulisannya sendiri. Sayang di chat ini tidak ada option 'cancel'!
Ok. Very, very simple.Kinan menarik napas dalam-dalam. Semoga bukan 'jawaban' yang orang ini tanyakan.
Ok. What is it?
May I, Kinan? a very simple question. I just wanna ask you. Do you feel the same,Kin?Reflek Kinan melipat notebooknya. Napasnya masih memburu mengiringi jantungnya yang kian panik. Dunia rasanya berputar lambat baginya. Halloo, ini mimpi kan? Kuharap cepatlah pagi!
Butuh waktu hampir setengah jam untuk meredam degup jantungnya. Ia buka lagi notebook yang ter-sleep karena tingkah groginya.
Ragu, ia mengaktifkan lagi akun facebooknya. Ekor matanya melirik chat-room yang belakangan secara tak sadar selalu ia tunggu ke'aktif'annya. Humm, offline.
Kinan memutuskan untuk segera mengakhiri malamnya. Shut down. Ia sidah berbaring dengan muka tertutup selimut tebal itu, seolah malu kalau cicak mengetahui wajah merahnya.
Kemudian ia memastikan, malam ini Kinan bakalan susah tidur!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar